Selasa, 24 Januari 2012

IBU ..


 Ibu …
Engkaulah wanita yang sangat aku cintai. Ibu engkau telah banyak berkorban demi aku ibu, 9 bulan engkau mengandung aku engkau merasakan sakit yang sangat luar biasa . tapi engkau rela bertahan dan bertarung dengan maut demi anak mu ini ibu ..
Terima kasih ibu engkau selama ini telah merawat ku dengan sabar dan penih kasih sayang .
Engkau telah bekerja keras tak kenal lelah hanya untuk seuap nasi untuk makan anak mu ini sampai-sampai engkau rela menahan lapar. Hanya demi aku anak mu ..
Terima kasih ibu atas pengorbanan mu selama ini pengorbanan yang sangat untuk anakmu ..

Terima kasigh karena telah membimbing ku dengan baik ibu ..
Tanpa mu aku takkan pernah bisa seperti ini ibu ..
Engkau sangat berarti bagi ku , ibu ..

Engkau adalah separuh nyawa di jiwa ku ..
Ibu engkau lah pahlawan ku ..
Aku sangat menyanyangi mu dan sangat menghormati mu ..
Engkau lah wanita yang sangat hebat di dunia ini ..
Engkau lah semangat ku dan motivasi ku ibu ..
Maafkan aku ibu ..
Aku telah banyak berbuat salah kepada mu ..
Aku telah banyak mengecewakan mu ..
Tapi aku berjanji aku akan merubah saifat ku , yang mengecewakan mu ibu..
Aku ingin menjadi anak baik seperti dambaan mu selama ini. Aku ingin membahagiakanmu ibu…
Aku ingin membalas jasa-jasamu selama ini ibu…..

Jumat, 04 November 2011

model-model Sehat Sakit

MODEL MODEL SEHAT SAKIT

1.       Model Rentang Sehat-Sakit
Menurut Neuman (1990): ”sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal , dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total.
2.       Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi
*      Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi sehat pada individu melalui perubahan perilaku.
*      Pada pendekatn model ini perawat melakukan intervnsi keperawatan yang dapat membantu klien mengubah perilaku tertentu yang mengandung resiko tinggi terhadap kesehatan
*      Model ini berhasil diterapkan untuk perawatan lansia, dan juga digunakan dalam keperawatan keluarga maupun komunitas
        3. Model Agen-Pejamu-Lingkungan
v  Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan oleh hubungan dinamis antara Agen, Pejamu, dan Lingkungan
v  Agen :Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau psikososial.
v   jadi Agen ini bisa berupa yang merugikan kesehatan (bakteri, stress) atau yang meningkatkan kesehatan (nutrisi, dll).
v  Pejamu: Sesorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit/sakit tertentu.
v  Faktor pejamu antara lain: situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang menyebabkan seseorang yang beresiko menjadi sakit. Misalnya: Riwayat keluarga, usia, gaya hidup dll.
v  Lingkungan: seluruh faktor yang ada diluar pejamu.
v  Lingkungan fisik: tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal, penerangan, kebisingan
v  Lingkungan sosial: Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, misalnys: stress, konflik, kesulitan ekonomi, krisis hidup.
        4. Model Keyakinan-Kesehatan
Ø  Model Keyakinan-Kesehatan menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975) menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang ditampilkan.
Ø  Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku sehubungan dengan kesehatan mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan.



  • Terdapat tiga komponen dari model Keyakinan-Kesehatan antara lain:
a.Persepsi Individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu penyakit.
  • Misal: seorang klien perlu mengenal adanya pernyakit koroner melalui riwayat keluarganya, apalagi kemudian ada keluarganya yang meninggal maka klien mungkin merasakan resiko mengalami penyakit jantung.
b.Persepsi Individu terhadap keseriusan penyakit tertentu.
  • Dipengaruhi oleh variabel demografi dan sosiopsikologis, perasaan terancam oleh penyakit, anjuran untuk bertindak (misal: kampanye media massa, anjuran keluarga atau dokter dll)
c. Persepsi Individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan yang diambil.
§  Seseorang mungkin mengambil tindakan preventif, dengan mengubah gaya hidup, meningkatkan kepatuhan terhadap terapi medis, atau mencari pengobatan medis.